Pengantar dari Penterjemah
1. Berhati-hatilah dalam mendefinisikan fenomena apa yang anda mau deskripsikan dan jelaskan, mempertimbangkan seluas apa definisi anda sendiri, siratkan pembatas historis. Bagaimana nantinya anda mengenali satu kejadian ketika anda melihatnya?
2. Jika memungkinkan, ujilah paling tidak tiga kejadian dari fenomena itu dan sketsa minimum untuk pembuatan beberapa hal sebagai perbandingan, kemudian apakah kesimpulan dari perbandingan itu menghambat atau menghasilkan satu kejadian baru.
3. Pikirkan di waktu kapan dan ditempat yang bagaimanakah fenomena itu terjadi, kemudian uraikan konteks waktu dan tempat tersebut. Itu akan memulai proses identifikasi dengan waktu dan tempat yang lain dimana fenomena (yang sama) terjadi secara berbeda, dengan intensitas yang bervariasi, atau berbeda sama sekali.
4. Pelajari uraian karya sejarawan yang relevan dan keterangan apa dari kerangka waktu dan tempat itu yang ditawarkan untuk fenomena tersebut, terutama di aspek mana mereka saling berbantah satu sama lain atau dengan otoritas karya sejarah yang terbit sebelumnya. Melihat lekat pada bukti macam apa yang mereka pergunakan, bagaimana mereka mempergunakan bukti, dan bagaimana mereka membangun karya mereka.
5. Selesaikan teori anda sendiri terutama teori yang teruji mengenai bagaimana sumber didapat dari kejadian nyata, bagaimana ahli sejarah mengidentifikasi, memilih, dan menyajikan sumber itu, dan bagaimana ahli sejarah yang datangi di tagihan hutang mereka. Persoalan tentang gaya, ontologi, strategi bersifat menjelaskan, dan mekanisme pertolongan itu memperjelas pilihan pada sosiologi historis juga akan menolong menetapkan bagaimana ahli sejarah melakukan pekerjaan mereka.
6. Nyatakan dengan tegas bagaimana analisa anda sendiri dibangun dari telaah mendalam atas fenomena di atas, tingkatkan analisis anda pada saat itu, atau bedakanlah karya anda dari penulisan historis terbaik yang pernah anda telah temukan pada materi pokok yang sama. Sekali lagi pertanyaan sekitar gaya, ontologi, strategi eksplanasi, dan mekanisme harus disajikan sebagai penolong.
7. Khususnya, putuskan apakah pekerjaan anda telah setara dengan seorang kritikus sejarah sosial dalam mengidentifikasi pola, bidang lanjutan, analisa proses, atau beberapa kombinasi terbaik yang tergambar dari gaya itu.
8. Ketika anda telah mempunyai keputusan itu dengan jelas di kepala, menelaah ulang beberapa pekerjaan kelas satu pada cara anda memilih gaya, menajamkan ontologi, strategi eksplanasi, mekanisme, sumber, metode, pengukuran, observasi dari tiap unit, dankonstruksi dari argumen. Nyatakan dengan jelas, apa yang mempengaruhi koreksi anda sendiri untuk sama atau beda dari pekerjaan kelas satu lainnya itu.
9. Pada satu atau dua kalimat, nyatakan argumen utama yang anda mau buat disekitar fenomena. Kemudian menyatakan darimana anda peroleh argumen, dan kenapa.
10. Pada satu atau dua kalimat lain, ringkaskan bagaimana anda akan menentukan bahwa argumen tersebut adalah benar.
11. Pilih versi anda sendiri dari duabelas nada gubahan -seperangkat konsistensi, ketentuan efektif untuk pengumpulan data dan meneliti bukti- dan berdisiplinlah dengan itu !!.
12. Kumpulkan satu contoh kecil dari materi historis yang relevan, coba satu versi miniatur dari analisa anda, tuliskan, berikn kritik paling tidak sesungguh anda mengkritik orang lain pada pekerjaan sebelumnya, kemudian perbaiki rencana anda agar sesuai. Ulangi pernyataan hingga susunan kalimat yang berulang-ulang berikutnya tidak menghasilkan perubahan besar dari rencana.
13. Selesaikan investigasi anda dan tuliskan laporan hasilnya.
14. Kenali bahwa anda akan segera menghadapi empat macam kritik, yakni:
Satu dari ahli sejarah yang mengaku paling paham soal waktu, tempat, sumber, dan atau gejala sosial dibandingkan anda;
Dua, dari advokat pada argumen anda yang secara implisit telah atau dengan tegas ditolaknya;
Tiga, dari ahli analisa yang lebih suka gaya lain, ontologi, strategi eksplanasi, mekanisme, sumber, dan cara lainnya, dibandingkan dengan gaya dan cara yang telah anda pilih;
empat, dari diri anda sendiri pada kemungkinan adanya celah, ketidakselarasan, ketidakpastian, dan pernyataan yang dilebih-lebihkan pada uraian analisa.
15. Sebisa mungkin, tulis dengan sangat jelas bahwa empat pihak pengkritik ini sebenarnya akan melahirkan apa yang anda memaksudkan untuk dikatakan lebh baik dibandingkan oleh seseorang, termasuk anda! yang telah dengan sembarangan anda ingin katakan.
16. Kalau anda sedang mencoba untuk mempengaruhi betapa orang lain menyelesaikan penelitian mereka sendiri dan memberi suara dengan menulis nama sosiologi historis, boroskan sedikit waktu pada aktivitas diskusi dan debat.
17. Disamping itu, pisahkan, laksanakan, dan laporkan hasil kajian anda ;
a. Dengan jelas menghubungkan pertanyaan penting di ilmu sosial dan sejarah,
b. Wujudkan prosedur yang dapat ditiru dan diperluas,
c. Analisislah suatu bukti yang tersedia dan dapat terjadi berulang kali di banyak waktu dan tempat lainnya,
d. Siapkan satu atau dua tahun (sebagai bagian upaya serius dari satu peneliti terlatih), hingga kemudian pantas disajikan sebagai artikel, thesis master, dan disertasi doktoral,.
e. Bersegeralah dalam menuntut substansiasi, pengembangan, sangkalan, atau pengembangan lanjutan.
Saat saya mulai memutar kunci kontak untuk menjalankan motor,awalnya saya mendengar suara gradak-gruduk yang sumbang semacam hasil campuran dari lagu nina bobo dan paduan suara Gereja. Tetapi itu wajar, teruslah ulangi dan perbaiki lagi karya anda
Izinkan saya menutup musik ini dengan satu penutup singkat:
Sosiologi historis mengoperasikan sedikit risiko dan makin atheoretical (tidak berteori) dan particularistic (terserak). Ini mengoperasikan banyak teori, tidak hanya mengaitkan gejala yang diselidiki, tapi juga mengaitkan keduanya dalam proses historis seperti halnya generasi dengan pengetahuan historis.
Ini bekerja dengan baik ketika para praktisi mengetahui gaya, ontologi, logika eksplanasi, mekanisme, sumber, metode, dan argumen yang mereka telah pilih, kenapamangadopsi, dan apa yang menjadi penyebab pilihan itu. Tentu saja tidak masalah untuk mempunyai kejenakaan, kemahiran, dan keahlian dari Alban Berg atau Bella Bartuk. Tetapi bahkan dengan sedikit bakat kami dapat menghasilkan perpaduan indah dari harmonisasi lagu nina bobo dan orkestra Gereja seiring waktu. Ini soal jam terbang !
This in an excerpt from "Lullaby, Chorale, or Hurdy-Gurdy Tune?" an afterword to Roger Gould, ed., The Rational-Choice Controversy in Historical Sociology (University of Chicago Press, 2002)
Penulisan sejarah membutuhkan seperangkat pengetahuan, wawasan, dan keterampilan yang dapat dipelajari siapapun tanpa perlu duduk di bangku universitas jurusan sejarah. Jam terbang juga diperlukan agar kita dapat terus memperbaiki kualitas penulisan, prosedur penelusuran dan verifikasi sumber serta yang terpenting, ketajaman dalam menuliskan analisis baik tekstual maupun kontekstual. Tahap ini lazim disebut sebagai eksplanasi. Dalam proses eksplanasi inilah, dapat dinilai kualitas historiografi yang dihasilkan. Eksplanasi perlu dipertajam dan diperkaya dengan perspektif lintas disiplin yang relevan dengan konteks serta didukung oleh sumber yang juga relevan. Pada proses ini, argumentasi dan analisis yang dipaparkan sejarawan juga diuji.
Charles Tilly (1929-2008), adalah sejarawan sosial dan sosiolog ternama asal Amerika. Beliau berkhidmat pada beragam institusi, diantaranya adalah Harvard University, University of Columbia, dan Institute for Social and Economic Research and Policy. Karya-karyanya lebih banyak mengkaji perkembangan sosial politik bangsa Eropa pada periode abad 17 dan 18. Ulasannya tentang State Formation, Gerakan Sosial, Collective Action dan Sosiologi Kota banyak menjadi acuan sosiolog dan sejarawan hingga hari ini.
Tulisan berikut ini merupakan kerangka prosedur singkat dalam penulisan proses sejarah atau historiografi. Prosedur ini dapat menjadi acuan bagi pihak yang awam atau tidak pernah mendapatkan pengajaran dan bimbingan penulisan sejarah. Pihak lain, seperti sejarawan dan sosiolog juga memerlukan kerangka berfikir semacam ini sebelum menuliskan sebuah karya. Semoga bermanfaat.
"Bagaimana saya Bekerja ?"
Oleh; Charles Tilly
Banyak pekerjaan harian saya melibatkan orang-orang muda untuk membantu mereka mempelajari prosedur praktis dengan analisa historis. Saya tidak punya niat di sini untuk menginventarisir semua alat, ilmu pengetahuan tentang teknik, dan perangkat utama yang kami gunakan pada suatu waktu tertentu. Saya mengingat dengan jelas betapa ahli sosiologi historis George Homans mengatakan "Orang-orang melakukan riset ilmu sosial dengan cara-cara menyebalkan!" (George menikmati slogan ini karena dapat menggetarkan orang-orang dalam perdebatan dengan dia, satu aktivitas yang sangat disukai dan selalu dimenanginya. Dalam hal ini, bagaimanapun, desakannya, bimbingannya, dipraktekkan secara berbarengan). Saat ini kami memperluas jangkauan dengan model eksplanasi disertai anggaran biaya yang masuk akal, saya juga akan melakukan metode sosiologis apapun yang secara moral yang dapat dipertahankan. Bagaimanapun, paparan yang saya rencanakan disini adalah untuk membuat suatu kasus atau fenomena sosial menjadi sebentuk kombinasi tertentu dari gaya, ontologi, logika eksplanasi, dan mekanisme. Pembaca cerdik tidak meragukan aroma pilihan pribadi saya untuk analisa proses, realisme berhubungan, mekanisme mendasari keterangan, dan mekanisme berhubungan, tapi saya berharap rekan sejawat itu akan berlanjut melakukan hal terbaik mereka dengan program yang bersaing. Itu akan mengijinkan generasi berikutnya dari ahli sosiologi historis untuk membandingkan hasil dan strateginya sendiri dengan cendekiawan lainnya sebagai pembanding.
Dari pada mencoba untuk mengatur orang lain untuk melakukan investigasi historis dengan baik, izinkanlah saya menawarkan beberapa saran umum dalam rangka melakukan analisa historis dari satu perspektif ilmu sosial.
1. Berhati-hatilah dalam mendefinisikan fenomena apa yang anda mau deskripsikan dan jelaskan, mempertimbangkan seluas apa definisi anda sendiri, siratkan pembatas historis. Bagaimana nantinya anda mengenali satu kejadian ketika anda melihatnya?
2. Jika memungkinkan, ujilah paling tidak tiga kejadian dari fenomena itu dan sketsa minimum untuk pembuatan beberapa hal sebagai perbandingan, kemudian apakah kesimpulan dari perbandingan itu menghambat atau menghasilkan satu kejadian baru.
3. Pikirkan di waktu kapan dan ditempat yang bagaimanakah fenomena itu terjadi, kemudian uraikan konteks waktu dan tempat tersebut. Itu akan memulai proses identifikasi dengan waktu dan tempat yang lain dimana fenomena (yang sama) terjadi secara berbeda, dengan intensitas yang bervariasi, atau berbeda sama sekali.
4. Pelajari uraian karya sejarawan yang relevan dan keterangan apa dari kerangka waktu dan tempat itu yang ditawarkan untuk fenomena tersebut, terutama di aspek mana mereka saling berbantah satu sama lain atau dengan otoritas karya sejarah yang terbit sebelumnya. Melihat lekat pada bukti macam apa yang mereka pergunakan, bagaimana mereka mempergunakan bukti, dan bagaimana mereka membangun karya mereka.
5. Selesaikan teori anda sendiri terutama teori yang teruji mengenai bagaimana sumber didapat dari kejadian nyata, bagaimana ahli sejarah mengidentifikasi, memilih, dan menyajikan sumber itu, dan bagaimana ahli sejarah yang datangi di tagihan hutang mereka. Persoalan tentang gaya, ontologi, strategi bersifat menjelaskan, dan mekanisme pertolongan itu memperjelas pilihan pada sosiologi historis juga akan menolong menetapkan bagaimana ahli sejarah melakukan pekerjaan mereka.
6. Nyatakan dengan tegas bagaimana analisa anda sendiri dibangun dari telaah mendalam atas fenomena di atas, tingkatkan analisis anda pada saat itu, atau bedakanlah karya anda dari penulisan historis terbaik yang pernah anda telah temukan pada materi pokok yang sama. Sekali lagi pertanyaan sekitar gaya, ontologi, strategi eksplanasi, dan mekanisme harus disajikan sebagai penolong.
7. Khususnya, putuskan apakah pekerjaan anda telah setara dengan seorang kritikus sejarah sosial dalam mengidentifikasi pola, bidang lanjutan, analisa proses, atau beberapa kombinasi terbaik yang tergambar dari gaya itu.
8. Ketika anda telah mempunyai keputusan itu dengan jelas di kepala, menelaah ulang beberapa pekerjaan kelas satu pada cara anda memilih gaya, menajamkan ontologi, strategi eksplanasi, mekanisme, sumber, metode, pengukuran, observasi dari tiap unit, dankonstruksi dari argumen. Nyatakan dengan jelas, apa yang mempengaruhi koreksi anda sendiri untuk sama atau beda dari pekerjaan kelas satu lainnya itu.
9. Pada satu atau dua kalimat, nyatakan argumen utama yang anda mau buat disekitar fenomena. Kemudian menyatakan darimana anda peroleh argumen, dan kenapa.
10. Pada satu atau dua kalimat lain, ringkaskan bagaimana anda akan menentukan bahwa argumen tersebut adalah benar.
11. Pilih versi anda sendiri dari duabelas nada gubahan -seperangkat konsistensi, ketentuan efektif untuk pengumpulan data dan meneliti bukti- dan berdisiplinlah dengan itu !!.
12. Kumpulkan satu contoh kecil dari materi historis yang relevan, coba satu versi miniatur dari analisa anda, tuliskan, berikn kritik paling tidak sesungguh anda mengkritik orang lain pada pekerjaan sebelumnya, kemudian perbaiki rencana anda agar sesuai. Ulangi pernyataan hingga susunan kalimat yang berulang-ulang berikutnya tidak menghasilkan perubahan besar dari rencana.
13. Selesaikan investigasi anda dan tuliskan laporan hasilnya.
14. Kenali bahwa anda akan segera menghadapi empat macam kritik, yakni:
Satu dari ahli sejarah yang mengaku paling paham soal waktu, tempat, sumber, dan atau gejala sosial dibandingkan anda;
Dua, dari advokat pada argumen anda yang secara implisit telah atau dengan tegas ditolaknya;
Tiga, dari ahli analisa yang lebih suka gaya lain, ontologi, strategi eksplanasi, mekanisme, sumber, dan cara lainnya, dibandingkan dengan gaya dan cara yang telah anda pilih;
empat, dari diri anda sendiri pada kemungkinan adanya celah, ketidakselarasan, ketidakpastian, dan pernyataan yang dilebih-lebihkan pada uraian analisa.
15. Sebisa mungkin, tulis dengan sangat jelas bahwa empat pihak pengkritik ini sebenarnya akan melahirkan apa yang anda memaksudkan untuk dikatakan lebh baik dibandingkan oleh seseorang, termasuk anda! yang telah dengan sembarangan anda ingin katakan.
16. Kalau anda sedang mencoba untuk mempengaruhi betapa orang lain menyelesaikan penelitian mereka sendiri dan memberi suara dengan menulis nama sosiologi historis, boroskan sedikit waktu pada aktivitas diskusi dan debat.
17. Disamping itu, pisahkan, laksanakan, dan laporkan hasil kajian anda ;
a. Dengan jelas menghubungkan pertanyaan penting di ilmu sosial dan sejarah,
b. Wujudkan prosedur yang dapat ditiru dan diperluas,
c. Analisislah suatu bukti yang tersedia dan dapat terjadi berulang kali di banyak waktu dan tempat lainnya,
d. Siapkan satu atau dua tahun (sebagai bagian upaya serius dari satu peneliti terlatih), hingga kemudian pantas disajikan sebagai artikel, thesis master, dan disertasi doktoral,.
e. Bersegeralah dalam menuntut substansiasi, pengembangan, sangkalan, atau pengembangan lanjutan.
Saat saya mulai memutar kunci kontak untuk menjalankan motor,awalnya saya mendengar suara gradak-gruduk yang sumbang semacam hasil campuran dari lagu nina bobo dan paduan suara Gereja. Tetapi itu wajar, teruslah ulangi dan perbaiki lagi karya anda
Izinkan saya menutup musik ini dengan satu penutup singkat:
Sosiologi historis mengoperasikan sedikit risiko dan makin atheoretical (tidak berteori) dan particularistic (terserak). Ini mengoperasikan banyak teori, tidak hanya mengaitkan gejala yang diselidiki, tapi juga mengaitkan keduanya dalam proses historis seperti halnya generasi dengan pengetahuan historis.
Ini bekerja dengan baik ketika para praktisi mengetahui gaya, ontologi, logika eksplanasi, mekanisme, sumber, metode, dan argumen yang mereka telah pilih, kenapamangadopsi, dan apa yang menjadi penyebab pilihan itu. Tentu saja tidak masalah untuk mempunyai kejenakaan, kemahiran, dan keahlian dari Alban Berg atau Bella Bartuk. Tetapi bahkan dengan sedikit bakat kami dapat menghasilkan perpaduan indah dari harmonisasi lagu nina bobo dan orkestra Gereja seiring waktu. Ini soal jam terbang !
This in an excerpt from "Lullaby, Chorale, or Hurdy-Gurdy Tune?" an afterword to Roger Gould, ed., The Rational-Choice Controversy in Historical Sociology (University of Chicago Press, 2002)
Bung kalam, tolong posting kajian sejah dan historiografinya lebih diperbanyak. Saya membutuhkan tulisan Charles Tilly lebih banyak lagi